Mengenal Bandung si Kota Kembang, yang punya sejarah cukup panjang. Dengan Julukan Parijs Van Java, Bandung menjadi salah satu Kota yang sejuk dan menenangkan. Bandung menjadi pilihan banyak orang dari luar untuk datang dan tidak sedikit yang jatuh cinta dengan Kota ini, bahkan akhirnya memutuskan untuk menetap. Kota Bandung yang identik dengan banyak hal seperti kota pendidikan (karena banyaknya perguruan tinggi yang ada disana mulai dari universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, hingga politeknik), menjadi banyak tujuan orang datang juga Bandung sebagai kota wisata. Bandung yang tidak pernah luput dari wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan internasional yang kagum dengan keindahan Bandung dimana sudut-sudut kota yang terlihat romantis dengan bangunan-bangunan tua yang bercampur dengan gegap gempita modern ditambah iklim dingin yang menambah keromantisan kota tersebut.
Ada apa dengan Bandung??
Melihat sudut-sudut Kota Bandung yang terlihat eksotis dengan bangunan-bangunan tua yang masih terlihat kokoh dan pohon-pohon besar nan rindang. Saya sangat menikmati sekali Kota Bandung dengan sejuta kisahnya yang mungkin banyak orang yang tidak tahu, termasuk saya, sejarah Bandung. Keindahan Braga yang sudah berkali-kali di “make-up” agar tetap cantik dan tetap meninggalkan ke-khasan kolonial belanda yang begitu lekat. Gedung Sate yang menjadi Landmark yang selalu terlihat megah, yang ketika saya masuk ke dalamnya, saya semakin merasakan Bandung penuh dengan kenangan dan sejarah. Berjalan di pedestrian sepanjang alun-alun Kota Bandung pun membawa saya serasa memiliki “rasa” dengan tiap sudut di Kota tersebut. Sampai ketika saya berhenti dan membaca tulisan besar berbunyi “Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum” di dekat Gedung Merdeka – Asia Afrika. Saya tidak bisa mengelak bahwa tulisan itu sangat representatif, dan ketika melihat tulisan lainnya di sebuah dinding di jalanan Kota Bandung, “Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi” milik Pidi Baiq membuat saya berpikir, bahwa kecantikan asli kota ini salah satunya berasal dari bangunan-bangunan tua dengan lansekap kota-nya yang penuh dengan memori dan diisi oleh lampu-lampu tanda peradaban akan terus berjalan. Semoga bangunan-bangunan tua itu tetap terjaga untuk menjaga keindahan Bandung dan cerita didalamnya menambah ikatan dengan kota tersebut.
(sumber foto : Skyscraper)