Pada tahun terakhir kekuasaan Raja Son-jo, sang raja memanggil cucu-cucunya dan meminta mereka menulis dalam bahasa Mandarin untuknya dan menggambar. Saat itu In-jo masih kecil, dan ia menggambar seekor kuda. Raja Son-jo memberikan gambar itu kepada Yi Hang-bok, tetapi ketika Yi Hang-bok beberapa tahun kemudian pergi ke pengasingan, ia memberikan gambar itu kepada Kim Yu, putra seorang hakim negara yang lulus dengan penghargaan sastra pada tahun 1596. Kim Yu mengambilnya, dan menggantungnya di rumahnya dan di sanalah gambar itu tinggal.

Pangeran In-jo pada suatu hari melakukan perjalanan keluar dari Istana ketika dia disusul oleh hujan, ia pun berlindung di gerbang tetangga. Seorang pelayan keluar dan mengundangnya masuk, memintanya untuk tidak berdiri di sana dan kebasahan, tetapi Pangeran In-jo menolak. Namun, undangan itu akhirnya dituruti, dan ia pergi ke kamar tamu, di mana ia melihat gambar seekor kuda di dinding. Saat memeriksanya dengan hati-hati, ia mengenalinya sebagai gambar yang ia buat ketika masih kecil dan bertanya-tanya bagaimana gambar itu bisa ada di sana.

Kim Yu kemudian masuk dan mereka bertemu untuk pertama kalinya. Pangeran In-jo memberitahunya bagaimana dia terpaksa berhenti gara-gara hujan dan diundang masuk. Dia bertanya tentang gambar kuda yang tergantung di dinding, dan Kim Yu sebagai jawaban bertanya mengapa ia bertanya. Pangeran In-jo berkata, “Saya menggambar sendiri gambar itu ketika saya masih kecil.” Tepat ketika mereka berbicara bersama, sebuah meja yang penuh makanan dibawa dari ruang dalam. Kim Yu, yang belum mengetahui siapa tamunya, menatap heran pada kejutan ini, dan setelah Pangeran In-jo pergi, ia bertanya kepada istrinya mengapa dia mengirim makanan yang begitu lezat kepada orang asing. Sang istri menjawab, “Dalam mimpi tadi malam, saya melihat Raja datang dan berdiri di depan rumah kita. Saya baru saja memikirkannya ketika pelayan masuk dan berkata bahwa seseorang sedang berdiri di depan pintu. Saya melihat keluar, dan lihatlah, itu adalah pria yang saya lihat dalam mimpi saya! Jadi saya telah memperlakukannya dengan keramahan terbaik yang saya bisa.” Kim Yu segera mengetahui siapa pengunjungnya, dan sejak tahun 1623 ia menjadi salah satu dari para abdi dalem yang setia yang bergabung untuk melengserkan Pangeran Kwang-hai yang jahat, dan menempatkan In-jo di atas takhta

Setelah In-jo menjadi raja, ia bertanya secara pribadi kepada Kim Yu dari mana dia mendapatkan gambar itu. Kim Yu berkata, “Aku mendapatkannya dari Pangeran Yi Hang-bok.”

Kim Yu kemudian memanggil putra Yi dan menanyakan bagaimana ayahnya mendapatkan gambar itu. Putranya berkata, “Pada tahun terakhir Raja Son-jo, dia memanggil ayahku bersama semua cucunya, dan menunjukkan kepadanya tulisan dan gambar para pangeran muda. Ayahku memandang karya-karya itu dengan penuh minat, tetapi Raja hanya memberinya satu sebagai kenang-kenangan, yaitu gambar kuda.” Dalam gambar ada pohon willow dan seekor kuda diikat ke pohon itu.

Kim Yu kemudian menyadari pemikiran yang mendasari pemberian gambar itu, yaitu bahwa Pangeran Yi Hang-bok harus mendukung In-jo dalam suksesi takhta. Kim Yu kemudian diangkat ke pangkat Pangeran dan selanjutnya menjadi Perdana Menteri. Pada tahun 1624, ketika Yi Kwal memulai pemberontakan, ia menjadi orang yang menumpas Yi Kwal dan menyeret banyak pengikut Yi Kwal ke pengadilan. Pada 1648, Kim Yu meninggal di usia tujuh puluh tujuh.

 

*Di Korea, babi dikaitkan dengan pertanda baik dan kemakmuran

 

Featured Image: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Hyewon-Jusa.geobae.jpg

About the author: Izzah S.
Tell us something about yourself.
error: Content is protected !!