Masa Napoleon sebagai hakim kepala di Italia dimulai pada Januari 1802 ketika komisi yang beranggotakan tiga puluh orang yang bertugas mencari presiden untuk republik Italia yang baru dibentuk akhirnya berhasil membujuk Napoleon untuk memainkan peran itu. Tetapi Napoleon adalah presiden yang tidak hadir, dengan wakil presiden Francesco Melzi d’Eril, sangat mengganggu kekuatan Eropa lainnya, khususnya Austria.

Tetapi dengan proklamasi Kekaisaran di Prancis, pada Mei 1804, jelas bagi para politisi saat itu, baik Prancis maupun Italia, bahwa Italia tidak dapat lagi tetap menjadi republik. Maka, pada 17 Maret 1805, hampir setahun setelah proklamasi Kekaisaran di Prancis (dan setelah dua permulaan yang salah), republik Italia berubah menjadi Kerajaan Italia. Istilah ini sebenarnya sangat menyesatkan, karena wilayah yang termasuk dalam wilayah ini bukanlah semenanjung secara keseluruhan tetapi hanya Lombardy dan Emilia Romagna – dengan Napoleon sebagai rajanya. Hasil resmi dan seremonial dari keputusan politik ini adalah penobatan di Milan. Ketika dia mengambil Mahkota Besi Lombard, Napoleon sekali lagi menggarisbawahi kredensial Carolingiannya (dan menantang siapa pun untuk mengambil kerajaan darinya).

Melzi.jpg

Francesco Melzi d’Eril | Wikimedia Commons

Pernyataan yang dibuat oleh Napoleon pada musim gugur tahun 1801 kaya dengan kesimpulan: “Saya pergi ke Lyons. Orang-orang Cisalpine telah meminta saya untuk mencegah perdebatan dan agitasi yang pasti akan terjadi jika mereka memberikan diri mereka sebuah konstitusi. Saya pikir baik untuk menyetujui ini dan membantu dalam pembentukan negara yang kemerdekaannya dibeli dengan darah Prancis”.

Ketiga kalimat ini mengungkapkan garis besar dari apa yang tersisa dari pedoman kebijakan Napoleon mengenai Italia. Pertama, Bonaparte tidak mempercayai orang Italia untuk memerintah diri mereka sendiri; kedua, dia sangat ingin memiliki suara dalam redaksi konstitusi republik baru; dan ketiga, Italia adalah milik Prancis dan lebih khusus lagi milik Napoleon, karena hanya dia yang menaklukkannya.

Pada akhirnya, kekhawatiran rangkap tiga ini larut menjadi keputusan untuk menjadi ‘Raja Italia’ pada musim semi tahun 1805.

Featured Image: https://www.liputan6.com/global/read/4187409/26-2-1815-napoleon-bonaparte-kabur-dari-pengasingan-di-elba

About the author: Izzah S.
Tell us something about yourself.
error: Content is protected !!