Benteng Agra adalah benteng bersejarah di kota Agra di India. Hingga tahun 1638 ketika ibu kota India dipindahkan dari Agra ke Delhi, benteng tersebut merupakan kediaman utama kaisar Dinasti Mughal. Lokasinya berjarak sekitar 2,5 km barat laut dari monumen saudaranya yang lebih terkenal, Taj Mahal. Benteng Agra ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1983.
Seperti sejarah kota Agra lainnya, sejarah pembangunan Benteng Agra tidak memiliki sumber yang jelas. Namun yang pasti, benteng ini dibangun seluas 380.000 meter persegi dan memiliki denah setengah lingkaran, tali busurnya terletak sejajar dengan sungai Yamuna dan temboknya setinggi dua puluh satu meter. Benteng ganda ini memiliki kubu pertahanan berbentuk melingkar besar pada interval, dengan dinding bermenara, lubang, dan kubah gerbang.
Empat gerbang disediakan di keempat sisinya, satu gerbang Khizri yang membuka ke sungai. Kedua adalah Gerbang Delhi yang menghadap kota di sisi barat benteng. Gerbang ini dianggap sebagai gerbang termegah dari empat gerbang lainnya. Berfungsi untuk meningkatkan keamanan dan sebagai gerbang resmi bagi raja. Gerbang ini dihiasi dengan dekorasi tatahan rumit di marmer putih. Sebuah jembatan kayu dibangun untuk menyeberangi parit yang memisahkan gerbang dari daratan. Di dalam, masih terdapat sebuah gerbang yang disebut Hathi Pol (Gerbang Gajah) yang dijaga oleh dua gajah batu seukuran manusia dengan penunggangnya. Jembatan gantung, lokasinya yang menanjak, dan belokan 90 derajat antara gerbang luar dan dalam membuat pintu masuk tidak dapat ditembus jika terjadi pengepungan. Wisatawan sendiri diizinkan masuk melalui Gerbang Amar Singh yang sebelumnya bernama Akbar Darwazza (Gerbang Akbar) hingga diubah namanya oleh Shah Jahan. Gerbang ini memiliki desain yang mirip dengan Gerbang Delhi. Keduanya dibangun dari batu pasir merah.
Beberapa bangunan penting lainnya di dalam benteng ini yang pertama adalah Hauz Jahangir, sebuah tangki monolitik (hauz) yang digunakan untuk mandi. Kedua adalah Shahjahani Mahal, istana paling awal milik kaisar Mughal Shahjahandi. Ketiga adalah Gerbang Ghaznin yang menjadi makam Mahmud Ghaznavi di Ghazni. Keempat, Rantai Keadilan Jahangir tempat di mana raja Mughal Jahangir melembagakan ‘rantai keadilan’. Kelima, The Muthamman Burj (Shah-Burj) yang menjadi menara kekaisaran atau raja dan Jharokha yang menjadi tempat jharokha darshan (praktik sehari-hari berbicara kepada audiensi publik di balkon di benteng dan istana raja abad pertengahan di India), serta untuk pemujaan matahari. Terakhir adalah Shish Mahal yang menjadi bagian dari istana musim panas.
Featured Image: https://demos.telerik.com/aspnet-ajax/imagegallery/DestinationDetails?Id=7