Kota Bersejarah Ahmadabad atau Ahmedabad Lama merupakan ibukota Kesultanan Gujarat yang didirikan oleh Ahmad Shah I pada tahun 1411 di tepi timur Sungai Sabarmat. Kota ini kemudian menjadi pusat politik dan komersial yang penting bagi Gujarat dan hingga hari ini masih berfungsi sebagai jantung simbolis dari metropolitan Ahmedabad. Kota ini terdaftar sebagai Kota Warisan Dunia oleh UNESCO pada Juli 2017.
Ahmed Shah I meletakkan fondasi Benteng Bhadra, benteng pertama kota ini pada tahun 1411 yang selesai pada tahun 1413. Berbentuk bujur sangkar dan menutupi area seluas sekitar empat puluh tiga hektar, benteng Bhadra memiliki delapan gerbang. Dua di timur dan satu di sudut barat daya dengan ukuran besar. Sementara dua di utara dan satu di selatan berukuran sedang. Terakhir di sebelah barat, dua berukuran kecil.
Saat kota berkembang, tembok kota pun turut diperluas. Pembangunan benteng kedua dilakukan oleh Mahmud Begada pada tahun 1486, cucu Ahmed Shah. Tembok kedua ini memiliki luar keliling 10 km serta dilengkapi 12 gerbang, 189 bastion dan lebih dari 6.000 benteng. Tembok kota benteng kedua, membentang di barat sekitar 2 km di sepanjang tepi Sabarmati, dan membentang ke timur dalam bentuk setengah lingkaran, dulunya mencakup area seluas 3 km.
Selain benteng, arsitektur berbasis kayu dari kota bersejarah ini merupakan aspek paling unik. Hal ini menunjukkan kontribusi signifikan Ahmadabad terhadap tradisi budaya, seni dan kerajinan, desain struktur dan pemilihan bahan, serta hubungannya dengan mitos dan simbolisme yang menekankan hubungan budaya dengan penghuninya. Tipologi arsitektur domestik kota disajikan dan diinterpretasikan sebagai contoh penting arsitektur regional dengan fungsi khusus komunitas dan gaya hidup keluarga.
Kota ini dibangun dengan konsep ‘Mahajan’ (bangsawan-persekutuan) di mana semua orang terlepas dari keyakinan agama mereka bergabung dan menciptakan budaya masyarakat yang memiliki rasa kesejahteraan sosial dan saling berbagi. Kehadiran lembaga-lembaga milik berbagai agama seperti Hindu, Islam, Buddha, Jainisme, Kristen, Zoroastrianisme, dan Yudaisme menjadikan struktur kota bersejarah Ahmadabad sebagai contoh koeksistensi multikultural yang luar biasa dan unik.
Featured Image: whc.unesco.org/en/documents/158903