Haeinsa/Kuil Haein yang artinya Kuil Mudra Laut adalah kuil utama Ordo Jogye dari Buddhisme Seon Korea. Ordo Jogye adalah ordo perwakilan dari Buddhisme tradisional Korea dengan akar yang berasal dari 1200 tahun ke Guru Doui Nasional Silla Bersatu, yang membawa Seon (cabang dari Buddhisme Mahayana yang umumnya dikenal sebagai Buddhisme Zen di Barat) dan praktik yang diajarkan oleh Patriark Keenam, Huineng, dari Tiongkok sekitar tahun 820 M. Haeinsa berlokasi di Taman Nasional Gayasan, Selatan Provinsi Gyeongsang, Korea Selatan. Haeinsa paling terkenal karena menjadi rumah Tripitaka Koreana, seluruh Kitab Suci Buddhis yang diukir pada 81.350 balok kayu, yang telah disimpan sejak 1398.

Hapcheon Haeinsa Temple (해인사 (합천))

Kuil Haeinsa | Korea Tourism Organization

Kuil ini pertama kali dibangun pada tahun 802. Legenda mengatakan bahwa dua biksu Korea bernama Suneung dan Ijeong kembali dari Tiongkok dan menyembuhkan penyakit istri Aejang, raja keempat puluh dari Silla. Sebagai rasa terima kasih atas rahmat Buddha Gautama, raja memerintahkan pembangunan kuil. Akan tetapi, ada pula catatan yang ditulis tahun 900 oleh Choe Chi-Won, seorang pejabat Konfusianisme terkemuka sekaligus filsuf dan pujangga pada periode Silla Bersatu menyatakan bahwa Suneung dan muridnya Ijeong, memperoleh dukungan dari seorang janda ratu yang masuk agama Buddha dan kemudian membantu membiayai pembangunan kuil.

Interior Daejeokkwangjeon | Chris Cusick Photography

Kompleks kuil direnovasi pada abad ke-10, tahun 1488, tahun 1622, dan tahun 1644. Huirang, kepala kuil mendapatkan perlindungan Raja Taejo, pendiri Dinasti Goryeo, selama pemerintahannya. Namun Haeinsa pernah terbakar habis pada tahun 1817, kemudian dibangun kembali pada tahun 1818. Renovasi lain yang dilakukan tahun 1964 membawa kepada penemuan jubah kerajaan Gwanghaegun, raja kelima belas dari Joseon, yang bertanggung jawab atas renovasi tahun 1622, dan sebuah prasasti pada balok punggungan.

Hapcheon Haeinsa Temple (해인사 (합천))

Daejeokkwangjeon | Korea Tourism Organization

Aula utama, Daejeokkwangjeon (Aula Keheningan dan Cahaya Agung), memiliki keunikan karena didedikasikan untuk Vairocana, seorang buddha surgawi yang sering ditafsirkan dalam teks-teks seperti Avatamsaka Sutra sebagai dharmakāya dari sejarah Buddha Gautama. Sedangkan sebagian besar kuil Korea lainnya menyimpan gambar Buddha Gautama di aula utama mereka.

A History of Tripitaka Koreana, the World's Greatest Collection of Buddhist Scriptures

Janggyeong Panjeon | Culture Trip

Kuil Haein dan Tempat Penyimpanan Tripiṭaka Koreana Woodblocks (Janggyeong Panjeon) dijadikan Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1995. Komite UNESCO mencatat bahwa bangunan yang menampung Tripiṭaka Koreana unik karena tidak ada struktur bersejarah lain yang secara khusus didedikasikan untuk pelestarian artefak dan teknik yang digunakan sangat cerdik. Kuil ini juga menyimpan beberapa harta resmi termasuk ukiran kayu realistis dari seorang biksu dan lukisan Buddha, pagoda batu, dan lentera.

Featured Image: https://www.koreattrack.com/haeinsa-temple.html

error: Content is protected !!