Bongjeongsa atau Kuil Bongjeong adalah kuil Buddha yang terletak di lereng Gunung Cheondeung di Kota Andong, Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan. Kuil ini merupakan anak kuil dari Gounsa, kuil kepala cabang ke-16 Ordo Jogye (Buddhisme Korea tradisional). Kuil ini didirikan pada tahun 672 oleh biksu besar paling terkemuka bernama Uisang, pada saat Raja Munmu memerintah negara Silla Bersatu. Kuil ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tanggal 2 Juli 2018.

안동 봉정사 대웅전 "보물에서 국보로~"

Interior Bongjeongsa | 아시아경제

Menurut legenda, Biksu Uisang mendirikan Kuil Bongjeong setelah mengendarai burung jenjang kertas dari Kuil Buseok, kuil Buddhis yang terletak di dekat Gunung Bonghwang di Buseok-myeon, Kota Yeongju, Gyeongsangbuk-do, yang juga didirikan olehnya. Pada periode pemerintahan Raja Gongmin dari Dinasti Goryeo, tepatnya tahun 1363, kuil ini mengalami renovasi besar namun tidak mengubah arsitektur aslinya. Kuil ini juga berhasil selamat dari kehancuran pada masa Invasi Jepang tahun 1592 saat Dinasti Joseon berkuasa, sehingga arsitektur orisinal masih terpelihara. Renovasi kecil dilakukan lagi pada masa pemerintahan Raja Injo penguasa keenam belas dinasti Joseon di tahun 1625. Pada tahun 1972, saat sedang dilakukan perbaikan pada bangunan utama Kuil Geuknakjeon, ditemukan Sangnyangmun (pesan tentang upacara pengangkatan balok bubungan) yang menyebutkan bahwa kuil ini sebenarnya didirikan oleh Neungin, murid Biksu Uisang.

Daejangjeon | Cultural Heritage Administration

Dengan luas 1.650 meter persegi, Bongjeongsa menjadi kuil terbesar di Andong. Aula utama Kuil Bongjeongsa adalah Geungnakjeon, yang awalnya disebut Aula Daejangjeon. Aula ini berasal dari awal tahun 1200-an dan dengan demikian, dianggap sebagai bangunan kayu tertua yang tersisa di Korea. Aula itu berukuran tiga kan (satuan ukuran yang mengacu pada jarak antara dua kolom) di depan dan empat kan di samping, serta memiliki atap runcing yang ditopang oleh kurung kolom. Aula ini memiliki pintu di kompartemen tengah depan dan jendela di kedua sisi. Bagian dalam aula, tempat patung Buddha ditempatkan, dihiasi dengan hiasan kanopi, sedangkan altar Buddha diukir dengan desain gulungan. Meskipun dibangun selama Periode Goryeo, aula ini menampilkan pengaruh gaya arsitektur Awal Periode Silla Bersatu. Selain aula Geungnakjeon, terdapat 10 bangunan di kuil induk dan total 9 bangunan lainnya di dua sub Kuil Bongjeongsa yang terdapat di sebelah timur dan barat kompleks kuil induk.

 

Featured: http://igmsm.kr/news/view.php?no=1499

About the author: Izzah S.
Tell us something about yourself.
error: Content is protected !!