Masakan khas Palestina mirip dengan masakan kawasan Mediterania timur lainnya, seperti Lebanon, Suriah, dan Yordania. Ini dikarenakan kuliner Palestina dipengaruhi oleh penyebaran budaya peradaban yang pernah menetap di wilayah Palestina, terutama selama dan setelah era Islam, dimulai dari penaklukan Arab Ummayad, kemudian Abbasiyah yang dipengaruhi Persia dan diakhiri dengan pengaruh kuat dari masakan Turki, akibat kedatangan Kekaisaran Ottoman. Gaya memasak bervariasi, dan jenis gaya memasak serta bahan yang digunakan umumnya didasarkan pada iklim dan lokasi wilayah tertentu serta tradisi.
Hingga sekitar tahun 1950 dan 60-an, bahan utama masakan daerah pedesaan di Palestina adalah minyak zaitun, oregano, dan roti yang dipanggang dalam oven sederhana bernama taboon. Dulu oven tidak ada di dalam rumah, melainkan memiliki bangunan sendiri. Bangunan tersebut dimiliki beberapa keluarga. Sementara bumbu yang paling umum ditemui adalah cabai, biji adas manis dan bawang putih.
Ada tiga wilayah kuliner utama Palestina yaitu Galilea, Gaza dan Tepi Barat. Di Galilea, bahan utama yang sering dikombinasikan untuk membentuk beberapa variasi hidangan adalah bulgur dan daging (sapi atau domba). Namun di Tepi Barat, hidangan utama meliputi nasi, roti pipih, dan daging panggang. Sementara di Jalur Gaza yang berada di pesisir Mediterania, makanan laut menjadi bahan dasar masakan. Meskipun memiliki gaya masakannya masing-masing, warga Palestina tidak membatasi gaya masak mereka secara khusus dan ada pembauran kuliner yang konstan.
Masakan Galilea sangat mirip dengan masakan Lebanon. Masakan yang paling terkenal dari Galilea Kubbi bi-siniyee, kombinasi daging domba cincang atau daging sapi yang dicampur dengan lada, serta rempah-rempah lainnya yang dibungkus dalam kerak bulgur, kemudian dipanggang. Kubbi bi-siniyee biasanya menjadi makanan utama dalam makan siang. Sementara hidangan utama umum yang berasal dari daerah Jenin dan Tulkarm di Tepi Barat bagian utara adalah Musakhan. Masakan ini terdiri dari ayam panggang di atas roti taboon yang di atasnya ditaburi dengan potongan bawang goreng manis, sumac, allspice dan kacang pinus. Terakhir di Jalur Gaza yang terkenal adalah Qidra, hidangan nasi yang diberi nama sesuai dengan wadah tanah liat dan oven yang digunakan untuk memanggang. Nasi dimasak dengan potongan daging di dalam wadah tersebut, sering kali menggunakan daging domba, siung bawang putih utuh, kacang garbanzo, polong kapulaga, dan berbagai bumbu lainnya seperti, kunyit, kayu manis, allspice, pala dan jintan
Featured Image: https://kaleela.com/palate-pleasing-traditional-palestinian-dishes/