Dikenal sebagai “Pahlawan Kerajaan Silla”, Jenderal Kim Yushin adalah cicit Raja Guhae, raja terakhir Dinasti Geumgwan Gaya, dan putra Seo Hyeon, jenderal besar Kerajaan Silla. Yushin bergabung dengan Hwarang (korps militer pemuda bangsawan) pada usia 15 tahun dan mulai memimpikan cara untuk menyatukan tiga kerajaan besar yaitu Goguryeo, Baekje, dan Silla yang saat itu berkuasa di Semenanjung Korea.

File:Portrait of Kim Yushin in the famous portrait photo book of Joseon.jpg

Kim Yushin | Album Foto Karya Joseon

Kim Yushin memperoleh pijakan politiknya dengan membangun hubungan yang kuat dengan bangsawan Kim Chunchu dan membuat nama untuk dirinya sendiri melalui keberaniannya di medan perang. Ketika Kim Chunchu akhirnya berhasil naik takhta sebagai raja ke-29 Kerajaan Silla dan mengganti namanya menjadi Raja Muyeol, Kim Yushin naik pangkat dan dipromosikan ke posisi “Ranking Satu Luarbiasa” (Sangdaedeung) pada tahun 660, tepatnya tahun ke-7 pemerintahan Raja Muyeol.

File:Statue of Kim Yushin.jpg

Patung Kim Yushin di Namsan Park, Seoul, Korea Selatan | Wikimedia Commons

Kim Yushin kemudian mengalahkan Baekje bekerja sama dengan Dinasti Tang, kemudian menaklukkan Goguryeo pada tahun 668. Setelah runtuhnya Goguryeo, Dinasti Tang berbalik melawan Silla, tetapi dikalahkan oleh tentara Kim Yushin yang kini membawahi tentara Goguryeo dan Baekje. Dengan jatuhnya Dinasti Tang, Kim Yushin akhirnya mewujudkan mimpinya untuk menyatukan tiga kerajaan.

Pada tahun 668, Raja Munmu (raja ketiga puluh) menganugerahkan kepada gelar kehormatan Taedaegakgan, yang berarti “Pembawa Pertahanan Tertinggi” untuk memperingati pencapaian heroik Kim Yushin. Ia juga menerima sebuah desa dengan lebih dari 500 rumah, dan pada tahun 669 diberikan sekitar 142 peternakan kuda terpisah yang tersebar di seluruh kerajaan. Kim Yushin meninggal empat tahun kemudian pada usia 79 tahun, meninggalkan sepuluh anak.

Tomb of General Kim YuShin - Heungmuro Path - Seoul Korea Tour

Heungmuro | Seoul Korea Tour

Setelah kematiannya pada tanggal 18 Agustus (tanggal 1 bulan lunar ke-7) 673, Jenderal Kim dianugerahi gelar kehormatan Raja Heungmu, dan dimakamkan di kaki Gunung Songhwa, dekat Gyeongju di tenggara Korea. Makam Jendral Kim Yushin merupakan makam besar yang berdiameter kira-kira 30 M dan megah layaknya makam raja. Ukiran relief 12 dewa zodiak Oriental (setengah manusia, setengah binatang) berjaga di sekitar makam, mengacungkan senjata. Makam yang dihias dengan rumit ini menempati urutan kedua dalam kemegahan setelah makam para bangsawan, lebih lanjut menggarisbawahi kontribusi besar Yushin dalam menyatukan tiga kerajaan. Jalan menuju makam juga memiliki pemandangan yang sayang untuk dilewatkan. Jalan menuju makam disebut Heungmuro, dan telah dipilih sebagai salah satu dari 100 Jalan Terindah di Korea karena dipenuhi dengan bunga sakura di musim semi dan terkenal sebagai tempat yang bagus untuk berjalan-jalan atau berkendara.

Featured Image: https://tour.gb.go.kr/restaurant/foodView.do?idx=13620

About the author: Izzah S.
Tell us something about yourself.
error: Content is protected !!