Masjid Nabawi yang berlokasi di pusat kota Madinah di Arab Saudi merupakan masjid yang didirikan secara langsung oleh Nabi Muhammad. Masjid ini juga menjadi masjid ketiga yang dibangun dalam sejarah Islam dan menjadi tempat paling suci kedua dalam agama Islam, setelah Masjidil Haram di Mekkah. Bahkan nama masjid ini menjadi salah satu tempat yang disebutkan dalam Al-Quran.

Miniatur Masjid Nabawi pada Zaman Nabi Muhammad | id.wikipedia.org

Masjid ini terletak tepat di tengah-tengah kota Madinah dan dikelilingi berbagai hotel dan pasar. Di masjid ini juga ada makam Nabi Muhammad, sehingga menjadi tujuan utama para jamaah Haji dan Umrah. Selain untuk berziarah, para jamaah ini datang untuk menelusuri jejak kehidupan Nabi Muhammad di Madinah.

Jasad Rasulullah Beberapa Kali Mau Dicuri, Pelakunya Berakhir Tragis | Jatim TIMES

Makam Nabi Muhammad | Jatim TIMES

Tanah tempat masjid ini didirikan mulanya adalah milik dua anak yatim piatu, Sahl dan Suhayl. Ketika mereka mendengar sang nabi ingin mendirikan masjid di tanah tersebut, mereka mendatanginya dan menawarkan tanah itu sebagai hadiah. Namun Nabi Muhammad bersikeras membayar. Akhirnya sebuah harga tanah disepakati, kemudian dibayarkan oleh Abu Ayyub al-Ansari, seorang sahabat Nabi yang juga menampung Nabi Muhammad setibanya di Madinah pada 622 M.

File:The Green Dome, Masjid Nabawi, Madina.jpg

Kubah Hijau | commons.wikimedia.org

Dulunya bangunan masjid ini tidak memiliki atap. Pada saat itu Masjid digunakan sebagai pusat komunitas, majelis, pengadilan dan sekolah agama. Kemajuan Masjid Nabawi tidak lepas dari pengaruh kemajuan penguasa-penguasa Islam, yang kemudian menamai dinding, pintu, dan menaranya dengan nama mereka sendiri dan nenek moyang mereka. Perluasan besar-besaran terjadi di bawah Kesultanan Umayyah al-Walid I, khalifah yang berkuasa pada tahun 705–715. Beliaulah yang membangun tempat peristirahatan terakhir Nabi Muhammad. Selain itu beliau juga membangun makam dua Khalifah Rasyidin Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Makam ini terdapat di sebuah kubah yang berada di tenggara masjid, yang dulunya adalah rumah istri sang nabi, Aisyah. Masjid ini juga direnovasi sedikitnya dua kali pada abad ke-15 dan pada tahun 1817. Kubah yang ada saat ini bukan lagi yang dibangun oleh  Kesultanan Umayyah al-Walid I, namun telah dibangun ulang oleh Sultan Utsmaniyah Mahmud II pada tahun 1808. Kubah ini dicat warna hijau pada 1837, sehingga sejak itu dikenal dengan nama “Kubah Hijau”. Di bawah kekuasaan Sultan Utsmaniyah Abdul Hamid II, tempat ini menjadi tempat pertama di Arab Peninsula yang diterangi pencahayaan listrik pada 1909. Masjid ini berada di bawah perlindungan dan pengawasan Raja Arab Saudi. Kini Masjid Nabawi telah menjelma menjadi salah satu masjid terbesar di dunia.

Featured Image: https://cbbtravel.id/category/slide/

About the author: Izzah S.
Tell us something about yourself.
error: Content is protected !!