Gion Matsuri/Festival Gion di Kyoto bisa dikatakan sebagai festival yang berlangsung cukup lama yaitu satu bulan penuh. Festival ini bertujuan untuk memurnikan dan mengamankan entitas penyebab penyakit. Pada tahun 869 terjadi banyak bencana seperti banjir, kebakaran, dan gempa bumi. Ketika orang-orang mulai terkena berbagai penyakit sebagai efek samping dari bencana-bencana ini, mereka meyakini ini adalah bentuk kemarahan dari dewa Gozu Tennō (Raja Langit Berkepala Sapi) yang merupakan dewa  penyakit dan penyembuhan. Pendeta Shintō bernama Urabe Hiramaro pun membuat persembahan kepada dewa Gozu Tennō berupa 66 pedang dengan mata di dua sisi (hoko). Kaisar Seiwa kemudian memerintahkan pendirian Mikoshi, sebuah kuil portabel dari Kuil Yasaka (duluya disebut Kuil Gion) di setiap Shinsen-en (taman) dan menancapkan sebuah hoko yang telah dibuat di keenam puluh enam provinsi tradisional Jepang. Praktik ini diulangi setiap terjadi wabah, dan lama-kelamaan menjadi acara tahunan.

Gion Matsuri Tahun 1920 | Sumber: https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=37489094

Festival ini dibuka dengan upacara pembukaan yang disebut Kippu iri pada tanggal 1 Juli dan ditutup pada tanggal 31 Juli di Kuil Eki dengan ritual yang disebut Nagoshimatsuri. Puncak acaranya dibagi menjadi tiga yaitu Yoiyama pada 16 Juli dan 23 Juli, Yoiyoiyama pada 15 Juli dan 22 Juli, dan Yoiyoiyoiyama pada 14 Juli dan 21 Juli. Selama malam Yoiyama beberapa rumah pribadi di distrik pedagang kimono tua akan membuka pintu mereka untuk umum dan memamerkan pusaka keluarga dalam kebiasaan yang dikenal sebagai Byōbu Matsuri. Hal yang sama juga dilakukan pada malam Yoiyoiyama. Kemudian pada malam Yoiyoiyoiyama, akan dilakukan parade Yamaboko. Yamaboko adalah istilah yang digunakan untuk Yama (gunung) dan Hoko (tombak).

Yama merupakan merupakan kendaraan beroda (float) yang terbuat dari kayu dengan berbagai hiasan dan ditarik dengan tali oleh banyak orang. Kenshōhin atau hiasan kendaraan pada Yama biasanya adalah benda-benda keagamaan dan benda-benda seni. Setiap Yama pun memiliki tema yang berbeda. Pemain musik akan duduk di atas Yama kemudian memainkan drum dan seruling.

Hoko sendiri adalah salah satu jenis Yama. Bentuknya berupa menara menjulang tinggi dengan ujung paling atasnya dilengkapi hoko. Sama seperti Yama, Hoko juga dijadikan panggung untuk kelompok pemain musik Gionbayashi. Pengunjung festival juga berkesempatan menaiki Hoko dengan cara memenangkan undian hasil membeli Chimaki atau Gofu (semacam jimat).

Hasil gambar untuk gion matsuri food stall

Kios Makanan di Gion Matsuri | Sumber: https://alljapantours.com/japan-attraction/festivals/

Festival ini diadakan di persimpangan Jalan Karasuma dan Jalan Kawaramachi. Jalanan dipenuhi dengan kios-kios malam yang menjual makanan seperti yakitori (ayam panggang dengan tusuk sate), taiyaki , takoyaki , okonomiyaki , manisan tradisional Jepang, dan banyak kuliner lainnya. Para wanita biasanya akan mengenakan yukata, lengkap dengan dompet tradisional dan kipas kertas.

Featured Image: https://sharing-kyoto.com/Blog/b_Gion_Matsuri_Festival

About the author: Izzah S.
Tell us something about yourself.
error: Content is protected !!