Obon Matsuri merupakan salah satu upacara atau ritual di Jepang yang berasal dari China, Yúlánpénjié. Dalam festival ini dipercaya arwah leluhur akan mengunjungi keluarga mereka yang masih hidup. Ritual ini merupakan perpaduan beragam pemahaman kepercayaan atau aliran-aliran agama, salah satunya Buddhisme. Perayaan ini jatuh pada tanggal tanggal 15 Juli berdasarkan kalender Lunar.
Tidak diketahui secara pasti kapan pertama kali Obon Matsuri diselenggarakan, namun acara ini dipercaya sudah ada sejak abad ke-8. Sejak dulu orang Jepang memiliki kepercayaan bahwa arwah leluhur memang datang berkunjung setidaknya dua kali, yaitu pada bulan purnama di permulaan musim semi dan musim gugur. Seiring dengan perkembangan zaman, kebanyakan orang Jepang merayakan Obon Matsuri pada tanggal 15 Agustus, mengikuti kalender Gregorian. Acara ini berlangsung selama tiga hari dan bukan merupakan liburan resmi dari pemerintah, sehingga keputusan untuk meliburkan diberikan kepada masing-masing perusahaan atau sekolah. Biasanya perusahaan/sekolah akan memberi libur selama tiga hingga lima hari dari sebelum tanggal 15 Agustus.
Pada tanggal 13 Agustus, orang Jepang akan membuat mukaebi, sebuah api kecil di luar rumah yang bertujuan menerangi jalan pulang para arwah leluhur. Di beberapa daerah juga ada tradisi membuat Shōryō-uma, kuda-kudaan dari terong dan ketimun. Shōryō-uma dibuat sebagai kendaraan bagi para arwah leluhur. Setelah para arwah pulang, pendeta Buddha akan membacakan Tanagyō (sutra) di depan shōrōdana, sebuah altar yang berisi barang-barang persembahan. Pada tanggal 16 Agustus para arwah akan kembali ke alam baka dibantu dengan penerangan api bernama okuribi.
Untuk menutup ritual ini orang Jepang biasa menyelenggarakan Bon Odori, sebuah acara menari bersama di sekitar kuil Buddha atau Shinto. Meskipun dewasa ini Bon Odori juga digelar di berbagai tanah terbuka. Di tengah tempat penyelenggaraan akan dibangun panggung bernama yagura, tempat penyanyi dan pengiring musik acara ini tampil. Pasar malam yang dilengkapi karnaval besar dengan wahana, permainan, dan makanan festival musim panas juga digelar untuk menambah keramaian.
Ritual serupa juga diselenggarakan di berbagai negara dengan nama berbeda-beda. Di Vietnam disebut Tết Trung Nguyên di Korea Selatan disebut Baekjung, di Kambodia disebut Pchum Ben, di Laos disebut Boun Khao Padap Din, di Sri Lanka disebut Mataka dānēs, dan terakhir di Thailand disebut Sat Thai.
Nah sudah berapa kata yang kalian kumpulkan dalam (6-words) rally THO bulan ini? Jangan lupa kumpulkan dan dapatkan hadiahnya.
Featured Image: https://www.adventuretravel.co.id/blog/festival-obon-jepang