Pernah terbayang tidak, makan bubur ayam tapi ayamnya bukan ayam suwir alias masih dalam satu potongan? Atau bahkan, ayamnya belum dibagi menjadi beberapa potongan, alias masih terlihat bentuknya seperti kalkun panggang? Di Arab Saudi rupanya bubur ayam dagingnya tidak disuwir loh! Masakan ini namanya Saleeg.

Nama ini berasal dari kata Saleeg yang dalam bahasa Arab secara harfiah berarti merebus, mengacu pada teknik memasaknya yaitu semua bahan direbus. Saleeg berasal dari wilayah Hijaz, tempat terletaknya kota suci Mekkah dan Madinah, tepatnya di sebelah barat Arab Saudi. Masakan ini dianggap sebagai hidangan nasional di wilayah tersebut. Meski demikian, masakan ini memiliki popularitas yang cukup tinggi di Semenanjung Arab, terutama di kota Taif.

Koki Saudi tertua bernama Ibrahim Alyamani adalah orang yang memperkenalkan Saleeg kepada masyarakat luas dengan cara membuka restoran lokal yang menawarkan hidangan ini di Taif pada tahun 1936. Ia mewarisi resep Saleeg dari ayahnya. Taif merupakan kota yang berdiri di ketinggian 1.879 m sehingga memiliki suhu dingin sepanjang tahun. Saleeg menjadi terkenal karena hangat dan mengenyangkan. Banyak orang beranggapan bahwa rasanya seperti risotto Italia.

Saleeg biasanya dihidangkan saat perayaan tradisional seperti Shabana (perayaan menyambut bulan Ramadhan). Saleeg disajikan di piring besar tradisional bernama tabasi. Tidak ketinggalan daging panggangnya diletakkan di atas bubur. Saleeg umumnya ditemani daggus (saus peterseli tomat cabai), salata hara (bumbu pedas seperti salsa), salad tomat-timun atau acar lemon, dan dihias dengan ghee (mentega dari lemak hewani yang dimurnikan).

Saleeg dibuat dengan beras yang berbiji panjang, susu, mentega, minyak zaitun, dan campuran rempah-rempah. Saleeg dibumbui dengan kapulaga, garam, lada hitam, kayu manis, daun salam, damar wangi. Daging yang biasa digunakan di Saleeg adalah daging ayam, namun bisa juga diganti dengan daging sapi atau domba.

Cara memasaknya adalah dengan membersihkan beras lalu merendamnya dalam semangkuk air bersih. Kemudian ayam yang telah dibersihkan digosok dengan garam dan cuka, lalu bilas dengan air. Didihkan dua liter air dalam panci untuk membuat kaldu ayam. Masukkan ayam, kapulaga, dan damar wangi ke dalam air dan buang busa lemak hingga ayam matang dengan api sedang. Selanjutnya angkat ayamnya dan bumbui dengan jus lemon, garam dan lada hitam kemudian panggang hingga renyah. Saring kaldu, buang kapulaga, dan masukkan beras. Masak nasi seperti biasa dengan api sedang-kecil sampai nasi matang. Saring nasi yang telah matang kemudian tambahkan susu dan garam, aduk di atas api kecil. Panaskan dalam wajan hingga lalu tuangkan di atas saleeg sebelum disajikan. Cara memasaknya tetap sama meski menggunakan daging sapi atau domba.

Featured Image: https://www.youtube.com/watch?v=bLXsedVXDWE

error: Content is protected !!