Apa hubungan Jakarta dengan Tarumanagara? Konon, beberapa bukti menunjukkan bahwa ibukota lama Tarumanagara yakni Sundapura sebenarnya merujuk pada Sunda Kelapa. Apakah benar demikian?

Kerajaan Taruma/Tarumanagara merupakan kerajaan Hindu beraliran Wisnu yang pernah berkuasa di wilayah barat Pulau Jawa pada abad ke-5 hingga abad ke-7 M. Kerajaan Taruma didirikan Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M, namun Purnawarman yang menjadi raja ketiga (395-434 M) bisa dikatakan sebagai raja yang paling terkenal. Ia dianggap sebagai raja yang berhasil meningkatkan kehidupan rakyatnya tidak hanya dalam bidang sosial dan ekonomi melainkan juga budaya ditandai dengan banyaknya prasasti yang ditemukan memperlihatkan perkembangan budaya tulis-menulis.

Pada masa kejayaan, Purnawarman berhasil menundukkan 48 kerajaan kecil lainnya. Wilayah kekuasaan Purnawarman dimulai dari kerajaan Salakanagara/Rajatapura tepatnya di daerah Teluk Lada Pandeglang hingga ke Purwalingga (sekarang Purbolinggo) di Jawa Tengah. Prasasti Munjul di Pandeglang juga membuktikan wilayah kekuasaan Tarumanegara juga mencakup pantai Selat Sunda. Selain sumber prasasti, hal ini diketahui melalui buku “Pustaka Nusantara”, parwa II sarga 3 (halaman 159-162).

Purnawarman membangun ibukota kerajaan pada tahun 397 M yang terletak dekat dengan pantai dan dinamai “Sundapura”. Sundapura memiliki arti “Kota Kudus” atau “Kota Suci”. Modern ini wilayah Sundapura kita kenal sebagai Kampung Tugu di Jakarta Utara, dekat dengan Bekasi. Sebuah prasasti juga ditemukan di sana pada abad ke-X Masehi. Prasasti ini ditulis dalam bahasa Sanskerta. Meskipun ditemukan dalam kondisi utuh, sayangnya tidak tercantum tahun pembuatannya. Prasasti ini menceritakan perintah penggalian Sungai Candrabaga dan Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak (kira-kira 12 KM) oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya. Penggalian sungai tersebut merupakan salah satu cara menghindari bencana banjir pada musim hujan sekaligus kekeringan pada musim kemarau.

Prasasti Muara | Sumber: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/fimages/PrasastiPasirMuara.jpg

Prasasti lain yang menggambarkan perkembangan Sundapura ialah Prasasti Pasir Muara yang menceritakan peristiwa pengembalian pemerintahan kepada Raja Sunda pada tahun 536 M. Saat itu yang berkuasa adalah Suryawarman (535-561 M) yang merupakan Raja Tarumanagara ke-7. Lebih lanjut dalam buku “Pustaka Jawadwipa” parwa I sarga 1 (halaman 80-81) diterangkan bahwa dalam masa pemerintahan ayah Suryawarman, yaitu Candrawarman (515-535 M), banyak penguasa daerah yang menerima kembali kekuasaan pemerintahan atas daerahnya sebagai hadiah atas kesetiaannya terhadap Tarumanagara. Hal ini menandakan bahwa status Sundapura telah berubah menjadi sebuah kerajaan daerah dan pusat pemerintahan Tarumanagara berpindah ke tempat lain.

 

Featured Image: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Prasasti_tugu.jpg

 

error: Content is protected !!